Terbitkalimantan.com, BANJARBARU – Menghadapi datangnya musim hujan yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam di Lapangan Satpas Km. 21 Banjarbaru, Rabu (5/11/2025) pagi.
Apel tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan bersama Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, S.I.K., S.H., M.H. dan diikuti oleh personel gabungan dari Polri, TNI, BNPB, dan BPBD. Kegiatan ini menjadi momentum untuk memastikan seluruh jajaran siap siaga menghadapi potensi banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung yang kerap terjadi di wilayah Kalsel.
“Sebanyak 1.200 personel kami siapkan untuk mendukung langkah tanggap darurat bencana di seluruh daerah rawan,” ujar Kapolda Kalsel dalam amanatnya, sebagaimana disampaikan oleh Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi, S.I.K., M.H.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya menyiagakan personel, Polda Kalsel juga memperkuat sarana dan prasarana penunjang penanganan bencana. Sejumlah peralatan modern telah disiapkan, termasuk bantuan terbaru dari Kapolri berupa dua unit kendaraan dapur lapangan (Randurlap) Brimob, yang akan disusul dua unit Randurlap Samapta dalam waktu dekat.
Selain itu, Polda Kalsel juga memiliki tiga unit kendaraan water treatment yang mampu mengolah air tawar kotor maupun air asin menjadi air siap minum — fasilitas penting saat terjadi bencana di daerah terdampak.
“Peralatan dan personel sudah siap digerakkan kapan pun dibutuhkan, baik untuk mendukung operasi Polri maupun bersinergi dengan BNPB dan BPBD di lapangan,” tambah Kapolda.
Apel kesiapsiagaan ini juga dihadiri oleh berbagai unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), antara lain Ketua DPRD Kalsel, Kajati Kalsel, Kabinda, Danlanal Banjarmasin, Kasenkom Lanud Syamsuddin Noor, Kabasarnas Banjarmasin, Wakapolda, Irwasda, serta Pejabat Utama Polda Kalsel.
Kegiatan ini menegaskan komitmen Polda Kalsel bersama seluruh elemen pemerintah dan TNI dalam memastikan keamanan, keselamatan, dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman bencana di musim penghujan.






