Terbitkalimantan.com, BANJAR – Keluarga Besar Komunitas Rakyat Banua Bersatu (KRBB) Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menggelar pertemuan rutin bulanan yang kali ini dikemas dalam kegiatan bertema “Sosialisasi Pemberdayaan Perempuan dalam Melestarikan Kearifan Lokal Banua.” Acara dilaksanakan di Cangkir Coffe Jalan Mahligai, Km 7, Kertak Hanyar, Selasa (18/11/2025).
Pertemuan ini menjadi ruang silaturahmi sekaligus konsolidasi untuk memperkuat soliditas anggota KRBB Kalsel. Dengan suasana santai, hangat, dan akrab, para anggota berbagi pandangan mengenai peran perempuan sebagai penjaga sekaligus penerus nilai-nilai budaya Banua.
Ketua KRBB Kalsel, Noor Hafifah Adhani, menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan bukan lagi sekadar wacana, melainkan gerakan nyata yang harus terus ditumbuhkan di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Perempuan Banua bukan sekadar penonton. Kita adalah pondasi peradaban dan penjaga nilai-nilai Banjar yang diwariskan turun-temurun. Melalui KRBB, kami ingin menguatkan peran itu—bahwa perempuan harus percaya diri, mampu bersuara, dan menjadi teladan dalam melestarikan kearifan lokal,” ujar Noor Hafifah dalam sambutannya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan rutin seperti ini menjadi jembatan untuk membangun kebersamaan dan meningkatkan rasa memiliki antaranggota komunitas.
“Silaturahmi adalah kunci. Dari kebersamaan inilah tumbuh kekuatan untuk bergerak bersama, menjaga Banua, dan memberdayakan perempuan agar semakin maju tanpa meninggalkan akar budaya,” tambahnya.
Rangkaian pertemuan berlangsung lancar, dimulai dari pembukaan, diskusi ringan, hingga sharing pengalaman mengenai berbagai bentuk pelestarian budaya Banjar—mulai dari seni tutur, kuliner tradisional, hingga kebiasaan sehari-hari yang sarat nilai kebaikan.
Kegiatan yang dipandu oleh tim pelaksana — Ibu Gusti Shopia, Ibu Yana Marliyana, Ibu Nurul Latifah, dan Ibu Suraijiah — berjalan hangat dan penuh interaksi. Para anggota berharap, agenda serupa dapat terus diperluas dan menjadi wadah inspirasi bagi lebih banyak perempuan di Kalimantan Selatan.
Pertemuan ditutup dengan ajakan bersama dari Ketua KRBB untuk terus menjaga kekompakan.
“KRBB bukan sekadar komunitas, tapi keluarga. Selama kita kompak, maka nilai-nilai Banua akan terus hidup dalam diri kita dan generasi setelah kita,” ucap Noor Hafifah.
Dengan demikian, pertemuan bulanan untuk periode November 2025 ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga momentum untuk memperkokoh komitmen KRBB dalam memberdayakan perempuan dan merawat jati diri Banua. (tk)







