Terbitkalimantan.com, BALIKPAPAN – Di tengah tekanan ekologis yang kian terasa di Kalimantan Timur, langkah PLN Group Balikpapan bergerak ke akar persoalan: memulihkan kembali hutan lindung yang menjadi nadi kehidupan Kota Balikpapan. Melalui program Roots of Energy 2025, perusahaan pelat merah ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan jargon, tetapi komitmen yang dikerjakan sampai ke tingkat akar — harfiah dan maknawi, Jumat (28/11/2025).
Hutan Lindung DAS/Waduk Manggar bukan hanya kawasan hijau biasa. Ia adalah sumber kehidupan bagi ratusan ribu warga Balikpapan. Di sinilah debit air bersih disaring, di sini pula masa depan ekologis kota bertumpu. Ketika tekanan lingkungan meningkat, kerap kita lupa bahwa kualitas hidup urban sangat bergantung pada kawasan-kawasan lindung seperti ini.
Aksi penanaman 1.500 pohon yang dilakukan lebih dari 300 peserta dari berbagai elemen PLN Group dan komunitas lokal pada Jumat (28/11) bukan sekadar seremoni. Ia adalah pernyataan: pelestarian lingkungan adalah kerja kolektif, bukan beban segelintir pihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang menarik, program Roots of Energy tidak berhenti pada pencitraan penanaman. Ada alur kerja lengkap: pemeliharaan, monitoring, pendampingan teknis, hingga pelaporan berkala. Sebuah model yang sayangnya jarang dilakukan banyak program lingkungan yang hanya fokus pada “foto seremonial penanaman”.
General Manager PLN Icon Plus SBU Kalimantan, Yusuf Hidayanto, justru menekankan filosofi sederhana namun kuat:
“Energi tidak hanya diproduksi, tetapi juga dijaga. Alam adalah pembangkit yang harus dirawat.”
Dalam era ketika pembangunan peradaban urban sering kali mengorbankan kawasan hijau, langkah PLN Group Balikpapan memberikan pesan yang lebih dalam: masa depan hijau tidak hadir dengan sendirinya—ia harus diperjuangkan.
Jika gerakan seperti Roots of Energy direplikasi oleh lebih banyak pihak, bukan mustahil Hutan Manggar bukan hanya pulih, tapi menjadi model keberlanjutan bagi daerah lain di Indonesia. (tk)






