Terbitkalimantan.com, Pelaihari – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Laut terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian daerah. Salah satunya dengan mendorong pengembangan bawang merah sebagai komoditas hortikultura unggulan.
Langkah nyata tersebut terlihat saat Bupati Tanah Laut, H. Rahmat Trianto, turun langsung menghadiri panen bawang merah di lahan Kelompok Tani Jaya Makmur, Desa Ambungan, Kecamatan Pelaihari, pada Selasa (16/9/2025).
Menurut Bupati Rahmat, bawang merah dipilih karena merupakan kebutuhan penting sehari-hari masyarakat. Selain digunakan sebagai bumbu dapur utama, bawang merah juga kerap dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Namun, tingginya permintaan, terutama menjelang hari besar keagamaan, sering kali memicu lonjakan harga yang berdampak pada inflasi daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bawang merah ini termasuk komoditas yang paling sensitif terhadap harga pasar. Ketika stok terbatas, harga naik dan masyarakat yang merasakan dampaknya. Dengan mengembangkan bawang merah di Tanah Laut, kita berharap tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar Kalimantan. Ini sekaligus menjadi strategi kita untuk mengendalikan inflasi di daerah,” tegas Bupati Rahmat.
Untuk mendukung para petani, Pemkab Tanah Laut melalui dinas terkait memberikan bantuan benih bawang merah varietas Bima Brebes. Varietas ini dikenal memiliki daya adaptasi tinggi di berbagai kondisi lahan, serta tahan terhadap musim hujan maupun kemarau, sehingga cocok dikembangkan di wilayah Tanah Laut.
Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga memberikan pendampingan teknis budidaya, mulai dari pengolahan tanah, sistem irigasi, hingga pengendalian hama terpadu. Hal ini bertujuan agar hasil panen tidak hanya melimpah, tetapi juga berkualitas baik dan mampu bersaing di pasar regional.
Salah satu petani bawang merah, Yadi, menyampaikan bahwa lahan yang dikelola kelompok tani di Desa Ambungan tidak hanya ditanami bawang merah, tetapi juga cabai melalui sistem tumpang sari.
“Dengan cara ini, lahan bisa lebih produktif. Selain bawang merah, kami juga mendapat hasil cabai, sehingga menambah pendapatan petani,” ujarnya.
Program pengembangan bawang merah ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan lokal sekaligus menjadi solusi jangka panjang dalam menjaga kestabilan harga di pasar tradisional.
Bupati Rahmat menambahkan, Pemkab Tanah Laut akan terus mengawal program tersebut dengan menggandeng berbagai pihak, baik dari kalangan petani, penyuluh pertanian, hingga pelaku usaha. Dengan sinergi yang terbangun, ia optimis Tanah Laut dapat menjadi salah satu daerah sentra hortikultura yang mampu menopang kebutuhan masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya untuk bawang merah.
“Kita tidak boleh berhenti hanya sampai panen. Harus ada kesinambungan, mulai dari produksi, distribusi, hingga pemasaran. Jika semua berjalan lancar, maka masyarakat tidak hanya menikmati harga yang stabil, tetapi petani juga merasakan kesejahteraannya,” pungkas Rahmat. (DR)