Terbitkalimantan.com, Pelaihari – Suasana khusyuk bercampur haru menyelimuti ribuan jamaah yang memadati kawasan Kubah Jalan K.H. Ahmad Nawawi, Karang Jawa, Pelaihari, pada Haul ke-60 ulama kharismatik, almarhum K.H. Ahmad Nawawi, Minggu (28/9/2025).
Jamaah datang dari berbagai penjuru daerah, mulai dari Banjarmasin, Martapura, Kintap, Batulicin, hingga Tabonio. Kehadiran mereka menjadi bukti betapa besar kecintaan umat terhadap sosok ulama yang dikenal bukan hanya sebagai guru agama, tetapi juga pejuang bangsa.
Acara diawali dengan lantunan syahdu Maulid Habsy oleh grup Maulid Babussalam, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh qori muda, Muhammad Lutfi Iskandar. Nuansa religius semakin terasa saat ribuan jamaah larut dalam dzikir dan doa bersama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, H. Romsani, mewakili keluarga besar, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya haul yang penuh keberkahan. “Haul ini bukan sekadar mengenang, tetapi juga mengikat kembali tali silaturahmi keluarga besar dan masyarakat. Semoga nilai perjuangan beliau tetap hidup dalam keseharian kita,” ucapnya.
Salah satu tradisi yang selalu dikenang adalah selamatan khas almarhum, di mana sisa makanan seperti kulit pisang, tulang ayam, hingga buah-buahan dikumpulkan lalu ditanam oleh para muridnya. Tradisi itu diyakini penuh doa dan makna keberkahan.
K.H. Ahmad Nawawi sendiri adalah ulama bersejarah. Beliau pernah melindungi masyarakat Kampung Kelayan dari serangan Jepang di masa Perang Dunia II, bahkan menjadi khatib shalat Id di tiga masjid besar Tanah Laut. Tidak hanya itu, beliau juga pernah diundang Presiden Soekarno ke istana. Dalam pertemuan bersejarah itu, Soekarno memberikan tanduk rusa dan piagam, sedangkan K.H. Nawawi menyerahkan sajadah, cemeti, serta tongkat kecil berisi wafak yang dipercaya selalu dibawa Bung Karno.
Haul tahun ini semakin istimewa karena dihadiri Habib Zein Bin Muhammad Al Kaff dari Martapura yang menyampaikan tausiyah. Beliau menekankan pentingnya menjaga kerukunan keluarga sebagai pondasi umat. Acara turut diisi dengan pembacaan Yasin, tahlil, dan dzikir dipimpin para ulama setempat.
Sejumlah tokoh hadir mempererat silaturahmi, di antaranya Wakil Bupati Tanah Laut H. Muhammad Zazuli, para habaib, syarifah, tokoh masyarakat, aparat desa, serta organisasi kepemudaan. Ketua DPC Laung Kuning Tala, Jainal Abidin, bahkan menurunkan anggotanya untuk membantu kelancaran acara. “Ini bentuk kepedulian kami dalam mendukung kegiatan keagamaan dan sosial,” tegasnya.
Cucu almarhum, Hj. Irau, mengaku terharu dengan antusias jamaah. “Haul ini sedikit mengobati kerinduan kami kepada kakek. InsyaAllah tahun depan bisa lebih meriah dan semakin banyak yang hadir,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Haul ke-60 K.H. Ahmad Nawawi bukan hanya ajang doa bersama, tetapi juga momentum napak tilas perjuangan ulama besar yang meninggalkan teladan keilmuan, keberanian, dan kecintaan pada umat. (MJ)