AMBIN Demokrasi Soroti Jabatan KPUD Diduga Sarat Kepentingan

- Reporter

Selasa, 14 Maret 2023 - 10:20 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dari kiri ke kanan: Baju putih Winardi Sethiono, sampingnya Hairansyah, sampingnya Noorhalis Majid, dan sampingnya lagi Muhammad Effendy.

BANJARMASIN – Sebuah proses rekrutmen jabatan publik yang mengurusi urusan publik, mestinya transparan sejak penentuan tim seleksi, proses seleksi, sampai hasil dari setiap tahapan. Walau sebagian besar dari proses ditentukan secara subyektif, namun transparansi tetap sangat penting, agar siapapun bisa mengukur dan melihat hasil proses yang telah dilakukan dan dilalui.

Menjadi rahasia umum, jabatan KPUD diduga sarat kepentingan. Karena itu yang berkepentingan, dapat saja memaksakan keinginannya dengan berbagai cara. Apalagi bila didasari nafsu kekuasaan, maka segala prosedur yang sudah dibuat, dimanipulasi agar terlihat wajar – tanpa intrik, bebas rekayasa dan kecurangan, padahal keculasannya mudah tercium.

Ambin Demokrasi, adalah sebuah forum yang terbuka dan setara – ingin melihat proses demokrasi, termasuk Pemilu dengan segala tahapannya, berjalan jujur, adil, terbuka dan setara, sehingga demokrasi menjadi semakin substansial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Inilah yang menjadi sorotan Ambin Demokrasi, dengan pembicara Noorhalis Majid, Hairansyah, Winardi Sethiono,
dan Muhammad Effendy.
Pembicaraan berlanjut diskusi dengan para Awak Media, Senin (13/3/2023) sore.

Hal ini dilakukan dalam rangka mencermati proses seleksi KPUD Kalimantan Selatan yang sedang berlangsung.

Norhalis Majid yang merupakan
Pembina Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin menilai, tes tertulis dengan metode Computer Asisted Test (CAT) yang obyektif, tidak akan menjadi penting lagi dengan adanya makalah dan psikotes yang bernilai subyektif.

“CAT itu objektif sebenarnya, kalau dibuka seperti seleksi terdahulu, akan mengetahui siapa yang mempunyai kompetensi dan tidak, tapi dalam proses ini digabung dengan pembuatan makalah dan itu subjektif karena skoring dari Timsel sendiri,” ucap Norhalis.

Tapi berbeda dengan Makalah dan Psikotes. Katanya, dalam proses skoring pembuatan makalah, tidak ada melibatkan pihak-pihak yang berfungsi sebagai pembaca makalah.

“Semestinya ada tim pembaca makalah, nama pembuat makalah ditutup, orang hanya melihat makalah yang dibuat lalu diberi nilai dan diserahkan kepada Timsel,” tegas Norhalis.

Juga aspek subjektivitas lainnya adalah psikotes, sehingga dari dua media penilaian itu akan digabungkan menjadi satu, untuk mengetahui rangking para peserta seleksi Komisioner KPU.

“Maka yang objektif menjadi tidak penting lagi, di sini yang menurut saya tidak transparan dalam soal proses dan hasil,” cetus mantan Kepala Perwakilan Ombudsman Kalsel ini.

Sementara itu, Winardi Sethiono, yang juga Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pemerintah (JPKP) Kalsel menyatakan, pihaknya meminta perhatian Masyarakat untuk dapat mengkritisi permasalahan ini.

“Karena walau bagaimanapun juga, kalau tanpa dikritisi, maka akan muncullah hal-hal yang kurang baik terhadap perkembangan Negara kita kedepan,” tegas Winardi.

Winardi juga kembali membuka catatan nasehat Bung Karno. Kata Winardi, kita sudah pernah mendengar kata-kata dari Almarhum Bung Karno, bahwa Kesulitan yang kita hadapi kedepan itu adalah bahwa Bangsa Indonesia itu dijajah oleh Bangsanya sendiri.

“Jadi hal-hal ini jangan sampai menimbulkan apa yang pernah dikatakan oleh Bung Karno itu menjadi kenyataan. Kita minta terhadap Masyarakat luas, para Akademisi dan para Cendekiawan untuk dapat mengkritisi permasalahan-permasalahan ini,” tegas Winardi. (jn)

berita terkait

Dukung Haul ke 219 Datu Kalampayan, Kapolda Kalsel Serahkan Lima Ekor sapi untuk Jama’ah
Silaturahmi dan Bukber DAB, Momentum Perkuat Identitas dan Martabat Adat Banjar
Fakta Terungkap! Ini Alasan Polda Kalsel Sita Produk Mama Khas Banjar
Menanti Putusan MK, Majelis Nurul Iman Banjarbaru Serukan Warga Tetap Jaga Kedamaian
Kapolda Kalsel Serahkan Hewan Sapi dan Kerahkan 860 Personel Pengamanan Haul ke-5 Guru Zuhdi
Temui Mendagri, Haji Muhidin Bakal Rombak Pejabat Pemprov Kalsel
KH Syarbani Haira Imbau Warga Kalsel Jaga Persatuan dan Kesatuan Pasca Pilkada 2024
Penasehat SMH Sebut Kalsel Perlu Pemimpin yang Peduli dan Santun serta Emosinya Stabil

berita terkait

Kamis, 3 April 2025 - 19:35 WITA

Dukung Haul ke 219 Datu Kalampayan, Kapolda Kalsel Serahkan Lima Ekor sapi untuk Jama’ah

Selasa, 25 Maret 2025 - 01:26 WITA

Silaturahmi dan Bukber DAB, Momentum Perkuat Identitas dan Martabat Adat Banjar

Rabu, 12 Maret 2025 - 20:51 WITA

Fakta Terungkap! Ini Alasan Polda Kalsel Sita Produk Mama Khas Banjar

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:04 WITA

Menanti Putusan MK, Majelis Nurul Iman Banjarbaru Serukan Warga Tetap Jaga Kedamaian

Jumat, 21 Februari 2025 - 18:07 WITA

Kapolda Kalsel Serahkan Hewan Sapi dan Kerahkan 860 Personel Pengamanan Haul ke-5 Guru Zuhdi

Kamis, 12 Desember 2024 - 18:14 WITA

Temui Mendagri, Haji Muhidin Bakal Rombak Pejabat Pemprov Kalsel

Selasa, 10 Desember 2024 - 21:54 WITA

KH Syarbani Haira Imbau Warga Kalsel Jaga Persatuan dan Kesatuan Pasca Pilkada 2024

Selasa, 19 November 2024 - 01:00 WITA

Penasehat SMH Sebut Kalsel Perlu Pemimpin yang Peduli dan Santun serta Emosinya Stabil

berita terbaru